Karakterbantingannya sangat keras. Kayaba ultra merupakan shock absorber double action, ketika didorong atau ditarik kedua ujungnya dengan tangan terasa berat. Material pengisinya adalah gas (70-75%) dan oli (25-30%). Sebagai shock absorber heavy duty, ketahanan Kayaba Ultra lebih tangguh daripada Kayaba Premium dan Excel-G. Tips:
Ilustrasi shockbreaker belakang tipe gas ahtermarket atas untuk Suzuki Ertiga dan shockberaker tipe oli paling bawah - Shockbreaker mobil tipe oli Vs gas, benarkah lebih keras bantingan yang tipe gas? Shockbreaker yang digunakan pada mobil ada yang bertipe oli dan ada juga yang gas. Ada yang mengatakan jika menggunakan shockbreaker tipe gas, akan membuat bantingan mobil menjadi lebih keras. Alfian Kudus, selaku punggawa bengkel Absorber Solution yang satu kawasan dengan DSS Dana Suspension Specialist Garage mengatakan. Baca Juga Waspada! Karena Hal Ini Sokbreker Mobil Bisa Rusak Saat Musim Hujan “Tidak seperti itu! Antara shockbreaker gas dan oli, tingkat kekerasannya tergantung nilai force yang diterapkan masing-masing pabrikan sok itu sendiri,” bilang Alfian. Alfian melanjutkan, kalau shockbreaker tipe gas nilai force-nya dibikin lebih tinggi dari tipe oli, itu memang akan cenderung lebih keras. “Tapi kalau nilainya kecil, dia akan lebih lembut. Begitu juga sebaliknya dengan sok tipe oli. Jadi bukan karena dia pakai gas atau hanya oli,” tegas Alfian. Menurut Alfian, shockbreaker tipe gas, itu isinya bukan hanya gas saja,
GelombangKejut (Shock Wave) Apabila suatu arus lalu lintas bergerak teratur kemudian terdapat hambatan di depannya maka pada titik ruas jalan tersebut kepadatannya akan membesar sampai pada kendaraan di belakang. Kemudian apabila jalan dibuka gelombang kepadatan bergerak dengan kecepatan tertentu, hal ini disebut dengan gelombang kejut.
Mungkin kamu sedang berburu shockbreaker gas untuk mobil kesayangan. Namun sebelum membeli, tidak ada salahnya untuk memahami dahulu terkait karakter shockbreaker gas ini. Fungsi shockbreaker adalah untuk meredam terjadinya goncangan saat mobil berjalan di atas permukaan jalan yang tidak rata. Tentunya keberadaan komponen ini membuat bertambahnya kenyamanan ketika berkendara. Jadi guncangan di kabin tidak akan terlalu terasa. Shockbreaker juga memiliki peran dalam menambah kemampuan daya cengkram ban terhadap permukaan jalan. Dengan demikian, mobil akan selalu stabil walau diajak bermanuver. Bila dilihat secara garis besar, shockbreaker memiliki dua jenis gas dan oli. Keduanya punya perbedaan. Meski secara desain mirip, namun yang paling mendasar adalah shockbreaker tipe gas memiliki tabung tambahan yang berisi gas bertekanan rendah, sedangkan shockbreaker oli tidak. Adapun cara kerja keduanya adalah sama. Yaitu ketika Shockbreaker mengayun bantingannya akan ditahan oleh per. Nah per inilah yang bertugas untuk menahan gerakan supaya bantingan menjadi lembut. Intinya dengan adanya shockbreaker maka gerakan menurun bodi mobil tidak akan berlangsung dengan berlebihan. Lalu ketika per memantul ke atas, maka pegas akan ditahan oleh shockbreaker dan akan dilepaskan secara perlahan. Sehingga gerakannya lebih halus. Meski terlihat sederhana, namun kerja shockbreaker demikian berat. Maka dari itu semakin kita sering membawa mobil berbeban berat, maka daya tahan shockbreaker akan semakin berkurang. Keunggulan Shockbreaker Gas Shockbreaker model gas ini tidak hanya berisi gas 100 persen tapi juga memiliki oli Salah satu keunggulan shockbreaker gas untuk mobil ini adalah bisa mencegah kotoran dan air masuk kedalam tabung utama shock. Jika dibiarkan, maka kotoran tersebut bisa saja menimbukan karat. Maka dari itu tipe shockbreaker gas umumnya lebih aman dan berusia panjang dibanding shockbreaker oli biasa. Kamu juga harus tahu, kalau shockbreaker model gas ini tidak hanya berisi gas 100 persen, karena pada shockbreaker gas tetap menggunakan oli. Adapun kelebihan lainnya mengenai shockbreaker gas untuk mobil dibanding shockbreaker oli adalah lebih responsif. Maka dari itu tidak heran jika shockbreaker model gas digunakan pada mobil-mobil balap spek kompetisi. Selain itu, beberapa merek mobil juga ada yang menggunakan shockbreaker tipe gas sebagai standarnya, seperti Mazda terbaru misalnya. Beberapa mobil sedan kelas menengah atas yang beredar di Indonesia pun sudah pakai. “Ketika menggunakan mobil dengan shock gas pada jalan yang tidak rata atau rusak, mungkin respon shock gas akan sama dengan shock oli, tapi saat kecepatan agak tinggi kemudian melewati jalan bergelombang atau sedikit rusak akan akan terasa perbedaan bantingannya,” kata Putra pemilik bengkel di bilangan Otista Jakarta Timur. Umumnya shock gas akan terasa lebih stabil. Pun ketika melewati polisi tidur atau lubang yang agak tinggi, maka shock gas akan cepat meresponya yang berarti cepat meredam tendangan balik. “Nah hal inilah yang berkesan shock gas lebih keras, padahal itu adalah hasil dari aksi responsif,” tambah Putra. Ganti Shockbreaker Gas untuk Mobil Kayaba KYB, Tokico dan Bilstein, merupakan merek-merek shockbreaker yang familiar di Indonesia. Mengganti shockbreaker gas untuk mobil bisa jadi salah satu upaya membuat rasa berkendara lebih nyaman. Misal shockbreaker mobil kamu sebelumnya jenis oli dan telah rusak. Kemudian mau ganti dengan shockbreaker gas, ternyata caranya tidak sulit. Syaratnya kamu harus cari yang plug n play alias memiliki spesifikasi serupa dengan shockbreaker lama. Umumnya kamu cukup katakan, merek mobil dan toko shockbreaker langsung bisa memberi pilihan terbaiknya. Kemudian pilih merek shockbreaker terpercaya, sebut saja Kayaba KYB, Tokico, dan Bilstein. Semuanya merupakan merek-merek familiar di industri peredam kejut Indonesia. “Merek-merek tersebut sangat familiar dan cocok dengan banyak karakter mobil dan kondisi jalan di Indonesia. Karena hampir semua merek mobil bisa dipasangkan dengan model gas, jadi tidak perlu memodifikasi lagi untuk memasangnya, termasuk yang model gas.” tambah Putra. Kisaran Harga Shockbreaker Gas Terkait harga, misalkan untuk Toyota All New Avanza dan Xenia terbaru type gas, untuk mereka KYB Premium keluaran Astra Otoparts dibandrol mulai Rp 1,2 jutaan. Sedangkan bagaian belakang dengan menggunakan KYB Ultra harganya berkisar Rp 450-550 ribuan. Sedangkan shockbreaker gas bagian depan untuk Suzuki Ertiga terbaru merek KYB dibandrol pada kisaran harga Rp 1,5-1,6 jutaan. Sedangkan pada merek yang sama, untuk bagian belakang satu set dibandrol mulai Rp 750 ribuan. Untuk kelas SUV, pada Pajero Sport misalnya. Satu set shockbreaker bagian belakang mereka Kayaba Excel-G 2007-2021 di banderol pada kisaran Rp 1 jutaan untuk bagian depan. Sedangkan bagian yang sama, bagian depannya berkisar Rp 1,3 jutaan. Sebagai perbandingan pada Toyota Fortuner untuk shockbreaker Kayaba Exel-G bagian depan original dibandrol sekitar Rp 1,8 – 2 jutaan. Sedangkan bagian belakangnya dengan merek yang sama untuk harga satu set sepasang dibandrol Rp 800 ribuan. Demikian ulasan kami terkait shockbreaker gas untuk mobil. Semoga ulasan ini membatu dalam menemukan informasi terkait shockbreaker gas incaran kamu. Simak terus untuk update kabar terbaru otomotif.
Market shock kalau komoditas untuk oil & gas dan listrik itu adalah administer price. Pilihannya adalah kalau kita shock dari kenaikan bahan bakunya ini diteruskan ke masyarakat, naiknya tinggi langsung jeblok konsumsinya. Maka sampai hari ini listrik nggak naik," kata Sri Mulyani dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (22/3/2022
Author Recent Posts About Me Hai Saya Aldy, seorang profesional IT dan SEO Specialist dengan pengalaman lebih dari 5 tahun di industri teknologi informasi. Saya memiliki pengetahuan yang luas dan keterampilan teknis yang kuat dalam pengembangan web, manajemen server, dan keamanan informasi. merupakan salah satu produk yang saya kerjakan selama karir dibidang web development, saya telah berhasil mengintegrasikan pengetahuan teknologi informasi dan SEO untuk membantu klien saya demi mencapai tujuan bisnisnyaTeknorus Media sendiri merupakan salah satu situs di jagat internet yang membahas seputar perkembangan teknologi, dan review film film yang populer di Indonesia. di buat dengan passion dan sepenuh hati. Silahkan tinggalkan komentar atau hubungi kami di halaman about us Pilih Shockbreaker Gas atau Oli Di beberapa forum otomotif yang kami pantau, kerap muncul percakapan atau pertanyaan soal sokbreker tipe gas. Tak jarang ada komentar yang mengatakan kalau pakai sokbreker tipe gas, akan membuat bantingan mobil jadi lebih keras. Bahkan ketika kami menanyakan ke salah satu pedagang onderdil di kawasan Sawangan, Depok, sebut saja Roni, ia mengatakan kalau karakter sok tipe gas memang begitu lebih keras. Apa benar? “Tidak seperti itu. Antara sokbreker gas dan oli, tingkat kekerasannya tergantung nilai force yang diterapkan masing-masing pabrikan sok itu sendiri,” bilang Alfan Kudus, punggawa bengkel Absorber Solution yang satu kawasan dengan DSS Dana Suspension Specialist Garage di Jl. RE. Martadinata Ciputat, Tangerang Selatan. Masih kata Alfan, kalau sok tipe gas nilai force-nya dibikin lebih tinggi dari tipe oli, sok itu memang akan cenderung lebih keras. “Tapi kalau nilainya kecil, dia akan lebih lembut. Begitu juga sebaliknya dengan sok tipe oli. Jadi bukan karena dia pakai gas atau hanya oli,” imbuhnya. Oh iya, menurut Alfan, sok tipe gas itu isinya bukan hanya gas. “Tetap pakai oli juga. Bahkan jumlah olinya bisa dibilang sama dengan sok tipe oli,” tukasnya. Nah, sok tipe gas ini kata Alfan karakternya justru lebih responsif dibanding sok tipe oli. Tak heran bila kebanyakan sokbreker high performance atau kompetisi, menggunakan jenis ini. Selain itu, beberapa merek mobil juga ada yang menggunakan sokbreker tipe gas sebagai standarnya. Toh, bantingan suspensinya bisa tetap nyaman. “Jadi, bukan karena jenis isi soknya, melainkan karena settingan force-nya. Untuk membuktikannya, bisa menggunakan dyno sokbreker. Pasti akan ketahuan nilai force-nya antara sokbreker oli maupun gas,” jelas Alfan lagi. Belum lama ini kami isengiseng mengganti sokbreker belakang Suzuki Ertiga GX keluaran 2013, pakai produk aftermarket tipe gas. Dari hasil pengujian kami, saat mobil dikendarai di jalan yang tidak rata atau sedikit rusak, bantingannya bisa dibilang tak jauh berbeda dengan sokbreker standar yang masih menggunakan oli. Namun ketika melewati speed trap pada kecepatan yang agak tinggi, baru terasa deh respons soknya rebound maupun compression lebih mantap dan stabil. Tapi ketika melewati polisi tidur yang agak tinggi dan curam, saat ban belakang telah melewati polisi tidur tersebut, bagian belakang mobil seperti jatuh tibatiba. Nah, ini yang kerap diasumsikan bantingan soknya keras. Padahal menurut kami, hal itu karena sokbrekernya cepat meredam tendangan balik per. Jadi, ketika soknya menekan kala melewati polisi tidur, begitu kelar lewat polisi tidur, per akan mendorong balik kaki-kaki yang ditopangnya. Nah, saat itu lah sokbreker meredam tendangan balik per, agar kaki-kaki tidak terlalu cepat mengayun turun. •
Rawanterhadap kecelakaan akibat adanya tekanan tinggi dari fluida. 2. Kebocoran kecil akan dapat berakibat fatal baik pada pemindahan tenaga maupun penyebab kecelakaan. 3. Sistem hidrolik dapat memerlukan bagian dengan tingkat presisi yang sangat tinggi. 4. Membutuhkan perawatan yang intensif dan berkala.
Auto Glestradio, Mei 2014 Shokbreaker memiliki fungsi untuk meredam gerakaan berlebih dari per di kendaraan. Pemilihansuspensi kendaraan yang tepat akan meningkatkan faktor safety dan kenyamanan, meski sisi kestabilan juga harus dipertimbangkan terutama untuk kendaraan jenis MPV atau sedan. Kapan suspensi perlu diganti ? Bila kinerja sokbreker dirasa mulai melemah atau usia telah mencapai 3 – 5 tahun/lebih dari km. Agar tetap nyaman dan aman, shockbreaker yang sudah tak berfungsi harus segera diganti. Penggantian tak selalu didasarkan pada faktor masa pakai kendaraan saja. Tapi bisa saja terindikasi dari kondisi ban. Jika ban mengalami kebotakan yang tak merata, maka mungkin shockbreaker sudah tak berfungsi lagi. Ciri yang dapat langsung dirasakan Ketika ayunan mobil terasa berlebih saat melewati lubang jalan atau polisi tidur. Hal ini menandakan kinerja sokbreker telah mulai melemah. Ada rembesan cairan oli pada sil di sokbreker, sehingga tekanan pun menurun drastis. Mengeluarkan bunyi bletak’ atau tumbukan antar komponen di dalam sokbreker itu sendiri. Shokbreaker memiliki fungsi untuk meredam gerakaan berlebih dari per di kendaraan. Bila mobil mengayun berlebih saat menabrak lubang, tentu sangat mempengaruhi pengedalian dan kestabilan mobil. Juga keausan ban menjadi tidak merata karena permukan ban tidak menerima beban secara merata. Shockbreaker oli dan gas. Kedua jenis ini memiliki karakter yang berbeda. Jenis oli memiliki kecenderungan berkarakter nyaman ketimbang jenis gas. Tipe gas pun tidak serta merta berisikan gas 100%. Peran oli sebagai pelumas pun tetap dibutuhkan. Cara mengetahui sokbreker jenis oli atau gas adalah dengan menekannya. Jika sokbreker jenis oli, maka batang sokbreker tidak akan kembali terangkat ke posisi semula. Begitu juga sebaliknya. Jika setelah ditekan sokbreker naik keatas dengan sendirinya maka sokbreker tersebut berjenis gas. Sokbreker tipe double action atau single action. Tipe double action cukup mempengaruhi kinerja sokbreker ke sisi negatif. Dimana peran sokbreker lebih kepada menjaga kecepatan saat kembali ke posisi semula atau rebound. Cara mengecek tipe shock double atau single Posisikan sokbreker pada posisi tegak lurus. Mainkan sokbreker tekan kebawah dan tarik keatas sebanyak 2 kali. Kemudian pada saat posisi sokbreker diatas .. tekan sokbreker kebawah secara mendadak dan perhatikan apa yang terjadi. Bila sokbreker menahan/anda tidak mampu menekannya kebawah secara mendadak maka bisa dikatakan sokbreker tersebut memiliki double action. Sedangkan bila pada saat anda menekan kebawah sokbreker terasa los, tanpa tahanan, maka sokbreker tersebut dikategorikan sebagai single action single action nahan naek keatas “Double atau single action hanya merupakan perbandingan persentase antara saat compress dan rebound. Bila single action memiliki perbandingan 40 compress dan 60 rebound, maka double action sebaliknya. Semakin tinggi angka persentase, maka sokbreker memiliki tahanan yang semakin kuat. Jadi saat rebound, selain per yang memiliki karakter memantulkan, sokbreker pun kian menambah kecepatan ketika pergerakan ke atas atau kembali ke posisi semula,” tutur Taqwa SS, tuner Garden Speed ini. Desain sokbreker Terbagi menjadi dua model yaitu mono tube atau twin tube. Twin Tube. Mayoritas produsen mobil yang mengedepankan kenyamanan dan durability yang tinggi, tentu twin tube menjadi pilihannya. Dengan karakter tidak linear, membuat kenyamanan berkendara saat diisi oleh sedikit penumpang atau bermuatan penuh akan terjaga. Sebab, semakin sokbreker ditekan, maka tingkat kekerasannya akan semakin tinggi. Model mono tube Dimana tekanan akan tetap sama ketika sokbreker di tekan habis sekalipun. Plus, kekuatan berkat model dua tabung ketimbang single tabung dalam menahan bobot kendaraan.
yuuuBfg. 103 375 331 394 297 302 251 167 143
perbedaan shock oli dan gas