Jikapasien kurang lancar dan kehilangan irama gerakan, hal ini dapat merujuk pada kelainan yang disebut disdiadokokinesia. Untuk mengetes tubuh bagian bawah, instruksikan pasien untuk menyentakkan salah satu kakinya ke lantai kemudian diganti dengan kaki yang lain. Indikasi: disfungsi serebellar 8. Tes Romberg- Tubuh manusia bisa bergerak beberapa di antaranya karena peranan dari tulang, otot, hingga persendian. Gerakan sehari-hari seperti mengangkat tangan, melangkahkan kaki, juga menggelengkan kepala itu termasuk jenis gerak tubuh. Dalam ilmu biologi, gerak tubuh terbagi dalam beberapa jenis. Dikutip dari Ruang Guru, berikut di antaranya 1. Ekstensi Gerakan ekstensi merupakan gerakan lurus. Misalnya, saat akan pemanasan olahraga, tangan direntangkan ke delan, samping, juga belakang. Aktivitas tersebut disebut dengan gerakan ekstensi. Baca Juga Mahasiswa Fakultas Biologi Unsoed Raih Emas di Ajang Internasional 2. Fleksi Gerakan fleksi adalah gerakan menekuk, contohnya gerak siku, lutut, ruas jari termasuk ke dalam gerakan fleksi. 3. Abduksi Gerakan abduksi adalah gerakan yang menjauhi badan. Contohnya, gerakan merentangkan tangan. 4. Aduksi Baca Juga Kunci Jawaban dan Latihan Soal Ujian Biologi Kelas Dua SMA Kebalikan dari abduksi, gerakan aduksi berarti mendekati badan. Misalnya, mengembalikan tangan ke posisi semula setelah merentangkan tangan.
Diartrosisatau Sendi Gerak adalah hubungan di antara tulang yang memungkinkan untuk terjadinya banyak sekali pergerakan di dalam tubuh manusia. Sendi juga dibagi menjadi 5 buah sendi selai pada 3 pembagian sendi yang sudah dijelaskan di atas, yakni sendi gerak yakni sendi engsel, sendi pelana, sendi putar, sendi peluru, dan sendi geser. Otot
Pada kesempatan kali ini akan membuat artikel mengenai Sistem Gerak Pada Manusia, yuk sama-sama kita bahas dibawah ini Sistem gerak manusia merupakan kerja sama antara organ-organ gerak sehingga bisa menciptakan gerakan yang dapat membantu aktivitas manusia. Gerak yang dilakukan oleh manusia terjadi sebab adanya sistem gerak yang saling berkoordinasi membentuk gerakan yang diinginkan manusia. Salah satu anggota gerak manusia meliputi tulang. Tulang adalah anggota gerak pasif sebab tidak bisa bergerak sendiri tulang juga melibatkan peran otot dan persendian. Pengertian Sistem Gerak Pada Manusia Kerangka badan manusia terletak di dalam badan ditutupi oleh kulit serta daging sehingga diucap rangka dalam. Rangka berperan buat mendukung badan serta berikan wujud badan, bagaikan tempat melekatnya otot- otot rangka. Rangka pula memiliki guna bagaikan perlengkapan gerak pasif serta pelindung bagian badan yang lunak. Rongga tulang pada rangka manusia yang bersumsum merah merupakan pusat penghasil sel- sel darah. Rangka manusia terdiri dari± 206 ruas tulang yang mempunyai dimensi serta wujud yang bermacam- macam. Tulang- tulang penyusun rangka dikelompokkan jadi tulang tengkorak, tulang pembuat badan serta tulang anggota gerak. Anggota gerak dikelompokkan jadi anggota gerak atas serta anggota gerak dasar. Tulang anggota gerak atas terdiri dari lengan, tulang hasta, tulang pengumpil, tulang pergelangan tangan, tulang telapak tangan serta tulang jari tangan. Tulang anggota gerak dasar terdiri dari tulang paha, tulang kering, tulang betis, tulang pergelangan kaki, tulang telapak kaki serta tulang jari kaki. Lapisan serta wujud tulang anggota gerak atas cocok dengan guna lengan, misalnya buat mengangkut, melontarkan, memukul, memegang, menggenggam, memungut, serta menjumput. Tulang Anggota gerak dasar memiliki wujud serta lapisan tulang anggota gerak dasar lebih disesuaikan buat berjalan, berlari, serta menahan beban badan. Komponen Sistem Gerak Manusia Tulang/Rangka Tulang memiliki guna utama bagaikan perlengkapan gerak pasif. maksudnya tulang cuma bisa bekerja/ bergerak apabila terdapat dorongan dari otot. Tulang ataupun rangka pada manusia terkategori ke dalam perlengkapan gerak pasif disebabkan tulang cuma hendak bisa bergerak bila terdapat kegiatan yang terjalin pada otot. tulang sendiri tercipta oleh isi kalsium yang berupa garam yang merekat erat dengan dorongan kalogen. di dalam masa perkembangannya, wujud tulang dapat berganti ataupun hadapi kelainan bila terdapat kendala yang dibawa semenjak lahir semacam terdapatnya peradangan penyakit, aspek nutrisi serta gizi, maupun posisi badan yang salah. tulang yang satu dengan yang lain umumnya tersambung oleh sendi- sendi. Modul menimpa persendian hendak kita bahas setelah ulasan menimpa tulang berikut ini Fungsi Rangka pada Manusia Kerangka pada badan manusia memiliki sebagian guna utama, ialah bagaikan berikut Penegak tubuh Membuat tubuh Terbetuk Tempat Melekatnya otot Tempat terbentuknya proses pembuatan sel darah merah Alat gerak pasif Kerangka Manusia Kerangka pada manusia dapat dipecah ke dalam 3 kelompok ialah Bagian tengkorak, Bagian tubuh, dan Bagian anggota gerak. Bagian Tengkorak Bagian tengkorak pada sistem gerak manusia tersusun atas tulang- tulang pipih yang jadi tempat terbentuknya proses pembuatan sel- sel darah merah serta putih. Bagian tengkorak pada manusia terdiri dari Tiap- tiap tulang tersebut berjumlah 2 buah kecuali tulang lidah, tulang tengkorak, serta tulang dahi 1 buah Bagian Badan Bagian rangka tubuh pada manusia dipisahkan ke dalam 5 kelompok ialah Ruas- ruas tulang balik, Tulang rusuk, Tulang dada, Gelang bahu, serta Gelang panggul. Bagian Anggota Gerak Bagian ini pula dibagi lagi ke dalam 2 bagian ialah bagaikan berikut Anggota gerak atas Anggota gerak ini ada pada tangan kanan serta tangan kiri Anggota Gerak Bawah Buat anggota gerak dasar pastinya ialah rangka penyusun kaki kanan serta kiri Jenis Jenis Tulang Brdasarkan kepada jenisnya, tulang yang ada di dalam badan manusia dibedakan jadi 2 tipe, ialah Tulang Rawan Tulang rawan merupakan tulang yang disusun oleh sel- sel tulang rawan. Tulang ini sifatnya lentur sebab ada ruang pada aantar sel tulang rawan. Tulang ini memiliki zat kapur serta zat perekat. Diantara contoh tulang rawan ialah ujung tulang rusuk, hidung, kuping, trakea, laring, bronkus, serta di antara ruas- ruas tulang balik. Tulang Keras Semacam namanya, tulang keras memiliki tekstur yang lebih padat serta bertabiat keras daripada tulang rawan. Tipe tulang ini disusun oleh osteoblas sel pembuat tulang. Ada banyak zat kapur diantara sel tulang keras dengan sedikit zat perekat. seperti itu yang membuat tipe tulang ini jadi keras. Di dalam tulang keras kita dapat menjumpai saluran havers. di dalam saluran havers ini ada pembuluh- pembuluh darah. Diantara contoh tulang keras ialah tulang kering, tulang lengan, serta tulang selangka. Bentuk Tulang Tulang dibedakan jadi 3 berbagai apabila didasarkan kepada wujudnya, ialah bagaikan berikut Tulang Pipa Wujud tulang ini panjang serta bundar dengan rongga di tengahnya semacam pipa. contoh tulang pipayaitu tulang jari tangan, tulang paha, serta tulang lengan atas. Tulang Pipih Wujud tulang ini gepeng ataupun pipih. contohnya ialah tulang dada, tulang belikat, serta tulang rusuk. Tulang Pendek Tulang yang berupa bundar serta pendek. contohnya ialah ruas- ruas tulang balik, tulang pergelangan kaki, serta tulang pergelangan tangan. Tulang pipih mempunyai guna bagaikan tempat terbentuknya proses pembuatan sel darah merah serta putih. Kelainan pada Tulang Berikut ini merupakan sebagian contoh kelainan pada tulang Skoliosis Skoliosis merupakan kelainan pada tulang punggung yang menyebabkan letaknya jadi membengkok ke samping kanan ataupun kiri. perihal ini bisa terjalin sebab terlau kerap mengangkut beban pada salah satu bahu ataupun lengan. ataupun pula bisa diakibatkan oleh kerutinan duduk dengan posisi yang miring sehingga beban badan bertumpu pada salah satu lengan. Kifosis Kifosis merupakan sesuatu kelainan tulang punggung sangat membengkok kearah balik, kelainan ini umumnya disebabkan oleh kerutinan duduk dengan posisi yang sangat membungkuk ataupun kerap memanggul beban yang berat dengan memakai punggung. Lordosis Kebalikan dari kifosis ialah kelainan tulang punggung yang sangat membengkok ke depan, posisi duduk dengan membusungkan dada bisa jadi pemicu dari kelainan ini. Polio kelainan ini disebabkan oleh terdapatnya infaksi virus polio, pengidapnya hendak hadapi keadaan tulang yang makin lama makin mengecil sehingga berujung pada kelumpuhan. Rakhitis Kelainan yang terjalin akibat kekurangan konsumsi vit D, sehingga tulang kakinya berupa menyamai huruf X ataupun O. Persendian Semacam kamu tahu, terdapat banyak sekali tulang yang menyusun rangka pada badan manusia. tiap- tiap tulang tersebut pasti silih berhubungan. paling tidak terdapat 200 tulang yang letaknya silih berhubungan di dalam badan manusia. Ikatan yang ada diantara 2 tulang seperti itu yang diucap dengan sendi maupun artikulasi. Di dalam sistem gerak pada manusia, persendian mmpunyai guna dan peranan yang amat berarti di dalam proses terbentuknya kegiatan maupun gerakan. Macam Macam Sendi Bersumber pada kepada watak pergerakannya, sendi dibedakan kedalam 3 berbagai, ialah bagaikan berikut Sendi Mati Sinartrosis Sendi yang tidak mempunyai celah sendi sehingga tidak bisa jadi terjalin pergerakan pada sendi tersebut. Contoh dari sendi mati yakni sendi- sendi yang menghubungkan antar tulang pada bagian tengkorak. Sendi Kaku Amfiartrosis Sendi yang dapat digerakkan tetapi terbatas. contohnya merupakan sendi pada ruas tulang balik, sendi pada pergelangan tangan, dan sendi pada tulang dada. Sendi Gerak Diartrosis Sendi yang dapat digerakkan secara leluasa. Sendi Engsel Semacam engsel pada pintu, sendi ini membolehkan pergerakan tulang pada satu arah. contoh sendi engsel ialah sendi pada lutut serta siku. Sendi Pelana Pada sendi pelana, salah satu tulang dapat digerakkan mengarah 2 arah. contohnya ialah sendi yang menghubungkan ruas jari dengan telapak tangan. Sendi Geser Sendi ini membolehkan terbentuknya gerakan perpindahan pada tulang. contohnya ialah sendi- sendi pada ruas tulang balik. Sendi Putar Pada tipe sendi ini, salah satu tulang bisa bergerak sebab memiliki poros pada tulang yang lain. ialah sendi yang menghubungkan tulang hasta serta tulang pengumpil. Sendi Peluru Pada sendi ini salah satu tulang berupa bonggol sehingga tulang itu bisa bergerak ke seluruh arah. contohnya ialah sendi yang menghubungkan tulang lengan dengan tulang gelang bahu dan tulang paha serta tulang gelang panggul. Jenis Jenis Otot Otot merupakan jaringan yang ada di dalam badan manusia yang gunanya ialah bagaikan perlengkapan gerak aktif buat menolong tulang biar bisa bergerak. Tanpa terdapatnya otot, badan manusia tidak hendak bisa bergerak sebab ototlah yang bisa membuat tulang bergerak. Berdasarkan pada jenisnya, otot dibedakan jadi 3, ialah Otot Polos Merupakan jaringan yang tercipta oleh sel- sel otot yang wujudnya semacam gelondong dimana dibagian ujungnya cenderung meruncing. Otot Jantung Otot jantung merupakan Otot yang terletak pada bilik jantung. Otot Lurik Biasa diucap pula bagaikan otot rangka sebab otot ini umumnya menempel pada rangka. diucap lurik sebab bila dilihat dengan mengenakan mikroskop hendak nampak nampak garis hitam cerah pada serabut otot ini. Gerak serta Kerja Otot Otot bergerak secara kontraksi serta relaksasi. Kala otot berkontraksi hingga ukurannya hendak memendek jadi keras serta hendak membentuk suatu gelembung pada bagian tengah. dengan terdapatnya kontraksi pada otot hingga tulang hendak tertarik. buat mengembalikan tulang tersebut pada posisi dini hingga diperlukan relaksasi. maksudnya wajib terdapat otot lain yang berkontraksi biar bisa menarik tulang itu kembali ke posisi dini. jadi buat bisa menggerakan tulang paling tidak diperlukan kerjasama dari 2 berbagai otot dengan metode kerja yang berbeda. Dengan bersumber pada kepada metode kerjanya, hingga otot dapat dibedakan jadi 2 tipe ialah bagaikan berikut Gerak Sinergis Gerak sinergis merupakan gerak selaras dari 2 otot ataupun lebih. Pada gerak sinergis, otot- otot tersebut hendak berkontraksi serta berelaksasi secara bertepatan. contohnya merupakan gerakan pada otot punggung serta leher. Gerak Antagonis Gerak bertentangan antara 2 ataupun lebih otot buat menggerakan pada sesuatu bagian badan. contohnya merupakan kala lengan dasar terangkat hingga otot bisep hendak berelaksasi sedangkan otot trisep melaksanakan relaksasi. Kelainan pada Otot Berikut merupakan sebagian cntoh kelainan yang bisa terjalin pada otot manusia ialah bagaikan berikut Tetanus Kelainan pada otot yang disebabkan oleh peradangan kuman sehingga keadaan otot terus mengencang. Atrofi Keadaan otot yang mengecil umumnya beriringan dengan terdapatnya peradangan virus polio, sebab tidak digerakkan hingga otot hendak menurun serta mengecil. Kram Kejang otot disebabkan aktivitas otot berlebih. umumnya terjalin pada atlit berolahraga. Terkilir Kelainan otot sebab terbentuknya kesalahan pada gerak otot sinergis yang bekerja malah bertentangan arah. Penyakit Pada Sistem Gerak Berikut dibawah ini beberapa penyakit pada sistem gerak 1. Rakhitis Rakhitis merupakan penyakit tulang. Rakhitis merupakan salah satu penyakit tulang sebab kekurangan vitamin D. Vitamin D berfungsi untuk membantu proses penimbunan zat kapur pada waktu pembentukan tulang. Jadi, apabila kekurangan vitamin D akan menyebabkan tulang anggota gerak berbentuk X atau O. 2. Mikrosefalus Mikrosefalus adalah pertumbuhan tulang tengkorak yang terhambat sebab abnormalitas tirosin sehingga ukuran kepala menjadi kecil. Mikrosefalus merupakan salah satu penyakit tulang tengkorak yang cukup langka. Ukuran tulang tengkorak bisa saja berhenti berkembang pada usia trtentu. Untuk penyebabnya belum sepenuhnya diketahui. Tetapi para ahli dari kalangan dokter serta spesialis tulang, berpendapat kemungkinan besar kelainan ini disebabkan oleh faktor keturunan. 3. Hidrosefalus Hidrosefalus merupaka salah satu kelainan yang ditandai dengan pengumpulan abnormal cairan spinal dan juga terjadi pelebaran rongga otak sehingga kepala membesar. Beberapa penyebab terjadinya hidrosefalus di antaranya ialah buruknya mekanisme penyerapan cairan akibat radang atau cedera pada otak. 4. Akromegali merupaka salah satu penyakit pada tulang pipa yang menebal sebab kelebihan somatotropin yang bersifat lokal. Penyebab yang paling sering dari penyakit akromegali ini ialah tumor jinak di kelenjar hipofisis, yang berada di bawah otak. Apabila tidak segera di tangani dengan serius, penyakit ini akan menjadi lebih parah serta berpengaruh pada organ-organ lainnya. Seperti tulang tengkorak yang melindungi otak. 5. Osteoporosis Osteoporosis adalah penurunan berat tulang sebab osifikasi dan terjadi penghambatan reabsorpsi bahan tulang. Hal ini bisa disebabkan oleh kelainan fungsi hormon parahormon. Secara umum penyakit osteoporosis diakibatkan karena kekurangan kalsium yang berkaitan dengan usia dan ketidakseimbangan antara kecepatan hancurnya tulang serta pembentukan tulang yang baru. Osteoporosis ini umumnya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan paling sering menyerang wanita. 6. fraktura Fraktura merupakan tulang retak yang tidak sampai menyebabkan organ lain terluka atau bisa menyebabkan otot serta kulit terluka. Fraktura adalah suatu keadaan terputusnya tulang yang utuh beserta jaringan yang terdapat disekitarnya akibat tekanan yang teralu berlebihan pada tulang. Sehingga struktur tulang mengalami perubahan dan juga krusakan yang bisa menimbulkan rasa sakit. Hal ini bisa menyebabkan tulang kehilangan fungsinya. 7. Greenstick Grenstick merupakan tulang yang mengalami retak sebagian dan tidak sampai memisah. Hal ini bisa terjadi sebab faktor penyakit. Contohnya seperti penyakit diabetes. Biasanya bagian tulang yang terkena dampak penyakit ini akan mengalami pembengkokan. 8. Komminudet Komminudet merupakan tulang yang mengalami retak menjadi beberapa bagian, namun tidak sampai keluar dari otot. 9. Lordosis Lordosis merupakan penyakit, jika tulang pinggang melengkung ke depan yang menyebabkan kepala tertarik ke belakang. 10. Kifosis Kifosis merupakan penyakit tulang belakang, apabila tulang punggung melengkung ke belakang yang menyebabkan orang menjadi bungkuk. 11. Skoliosis Skoliosis merupakan kelainan tulang belakang, apabila tulang belakang melengkung ke kiri atau ke kanan. 12. Dislokasi Dislokasi merupakan pergeseran kedudukan sendi sebab perubahan ligamen. Dislokasi adalah cedera pada kaki. Cedera dislokasi ini terjadi pada saat tulang bergeser dan keluar dari posisi normalnya pada sendi. Sebagian besar kasus dislokasi terjadi sebab benturan yang dialami oleh sendi. Contohnya seperti saat bermain basket atau jatuh dari sepeda. Diskolasi pada umumnya terjadi pada jari dan bahu. 13. Ankilosis Ankilosis persendian yang tidak bisa digerakkan. Ankilosis merupakan salah satu gangguan/penyakit pada sendi yang mengakibatkan sendi menjadi kaku. Ankilosis merupakan salah satu penyakit kronis yang cukup sulit untuk disembuhkan. Apabila terserang penyakit ankilosis, maka pada bagian tungkai serta lengan akan sulit digerakkan pada awalnya dan kemudian tidak bisa digerakkan sama sekali saat ankilosis bertambah parah. 14. Artritis Artritis adalah salah satu peradangan pada persendian yang meliputi dengan rasa sakit untuk digerakkan. Arthritis terbagi menjadi tiga macam, yaitu a Reumatoid, yang merupakan salah satu penyakit kronis pada jaringan penghubung sendi. b Gout arthritis, yakni gangguan persendian sebab metabolisme asam urat yang gagal. c Osteoartritis, yaitu penyakit sendi sebab menipisnya tulang rawan. 15. Kejang Otot Kejang otot atau lebih sering disebut keram bisa terjadi jika otot terus-menerus melakukan aktivitas sampai akhirnya tidak bisa lagi berkontraksi sebab kehabisan energi. Kram otot atau kejang otot, baik yang terjadi pada bagian kaki maupun bagian lainnya. 16. Tetanus Tetanus merupaka kondisi dimana otot terus menerus mengalami ketegangan sebab infeksi bakteri Clostridium tetani yang menghasilkan toksin. Kaku otot yang dialami pada saat mengalami titanus berawal dari rahang dan leher. Clostridium tetani juga bisa menyerang saraf pada manusia melalui luka kotor yang di bawanya. Clostridium tetani merupakan bakteri yang mampu bertahan hidup di luar tubuh dalam bentuk spora untuk waktu yang relatif sangat lama. Misalanya, dalam debu, tanah dan kotoran hewan maupun kotoranmanusia. Spora Clostridium tetani biasanya masuk ke tubuh melalui luka yang kotor. 17. Atrofi Otot Mengecil Atrofi merupakan diamana keadaan otot mengecil sehingga menghilangkan kemampuan otot untuk berkontraksi. Hal ini mengakibatkan otot mengalami kelumpuhan. Atrofi bisa terjadi karena disebabkan oleh mutasi gen yang bisa merusak gen untuk membangun organ. 18. Supertrofi Otot Membesar Supertrofi merupakan volume otot membesar sebab otot setiap hari dilatih secara berlebihan. Hal ini bisa terjadi akibat dari peningkatnya jumlah filamen-filamen aktin serta miosin dalam setiap serat otot, jadi akan menyebabkan pembesaran pada otot yang melebihi batas. 19. Hernia abdominalis Hernia abdominalismerupakan keadaan dimana otot dinding perut yang lemah tersobek sehingga letak usus menurun. Penyebab penyakit hernia adalah sebab adanya titik lemah yang terjadi di dalam dinding perut. Adanya sebuah kombinasi dari kedua gejala hernia yang terjadi tadi. 20. Stiff atau kaku leher Stif atau kaku leher merupaka keadaan dimana otot leher yang mengalami peradangan akibat gerakan atau hentakan yang salah sehingga leher terasa sangat kaku. Sakit leher atau kaku leher bisa terjadi sebab banyak hal. Demikianlah artikel tentang Sistem Gerak Pada Manusia Pengertian, Fungsi, Komponen, Kerangka, Jenis, Bentuk, Kelainan, Macam, Penyakit dari semoga bermanfaat. Baca Juga
Itusangat menyakitkan. Setelah menutupi tubuh dengan sembilan jenis tato sihir yang berbeda dan setelah asah oleh api neraka 81 kali, tubuh akan benar-benar berubah dan menjadi makhluk hidup Xiantian, langsung memperoleh kekuatan tak terbatas, kemampuan untuk bersembunyi di neraka, dan segera menumbuhkan kembali bagian tubuh yang terputus.
A. Pengertian Anatomi Anatomi berasal dari bahasa latin, yaitu ana yang berarti bagian, memisahkan dan tomi yang berarti iris atau potong. Jadi, anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik secara keseluruhan maupun bagian-bagian serta hubungan alat tubuh yang satu dengan yang lainnya. Anatomi dibagi dalam dua tingkatan utama, yaitu anatomi mikroskopik dan anatomi makroskopik. Anatomi mikroskopik adalah mempelajari suatu struktur yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Bentuk pemeriksaan mikroskopis adalah pemeriksaan sitology dan histologi. Sitology mempelajari suatu sel secara unindividual sedangakan histologi mempelajari suatu jaringan. Anatomi makroskopik mempelajari suatu struktur yang besar yang bisa dilihat dengan mata telanajang, anatara lain anatomi permukaan ciri-ciri dari permukaannya, anatomi regional fokus pada area tertentu, anatomi sistemik mempelajari organ secara sistem pencernaan dll, anatomi perkembangan mempelajari perubahan dari suatu struktur. B. Posisi Anatomi Posisi anatomi adalah posisi tubuh berdiri tegak dengan kepala, mata dan jari kaki menghadap ke depan, lengan atas berada di samping tubuh, dan telapak tangan menghadap ke depan. Gambar 1 Posisi anatomi tubuh manusia C. Bidang Gerak Anatomi Gerak manusia digambarkan dalam tiga dimensi berdasarkan sistem bidang dan sumbu. Tiga bidang imajiner diposisikan membelah tubuh pada sudut sedemikian sehingga saling berpotongan di pusat massa tubuh. Dalam posisi anatomisnya, pusat gravitasi COG Centre of Gravity manusia berada di promontori sakrum sacral promontory. Gambar 2 Bidang gerak anatomi Ada tiga bidang gerak dasar anatomi, yaitu 1. Bidang Sagital Bidang sagital atau anteroposterior, yaitu bidang yang membentang dari depan ke belakang dan dari atas ke bawah. Bidang ini membelah tubuh menjadi bagian medial kiri dan bagian lateral kanan. Bidang sagital adalah bidang yang sejajar dengan bidang median, gerak yang terdapat pada bidang ini disebut gerak sagital. Bila kedua segmen tulang yang saling berhubungan pada bidang sagital dan salah satu segmen bergerak mengecilkan sudut disebut gerak fleksi, gerak kembali pada kedudukan semula disebut gerak ekstensi. Sumbu gerak dari gerakan tersebut terdapat pada bidang frontal dan horizontal yang melewati hubungan antara kedua segmen. Khusus mengenai tulang belikat scapula yang ikut membentuk gelang bahu cingulum membri superioris maka gerak yang terjadi dalam bidang sagital adalah elevasi mengguling ke atas dan depresi reduksi gulingan ke atas. Gerak yang terjadi dalam bidang horizontal adalah protraksi dan retraksi mengguling ke arah lateral. 2. Bidang Frontal coronal Bidang frontal atau lateral, yaitu bidang yang membentang dari sisi kanan ke sisi kiri dan dari atas ke bawah. Bidang ini membelah tubuh menjadi bagian anterior depan dan bagian posterior belakang. Bidang frontal adalah bidang yang tegak lurus terhadap bidang median, gerakan yang terdapat pada gerakan ini disebut gerak frontal. Gerak yang menjauhi bidang median disebut gerak abduksi, dan gerak yang mendekati bidang median disebut adduksi. Sumbu gerak dari gerakan tersebut terletak pada bidang sagital dan horizontal. Khusus mengenai tulang belikat scapula maka gerak yang terjadi dalam bidang frontal adalah a. Elevasi, yaitu gerak scapula ke kepala. b. Depresi, yaitu gerak scapula kembali ke kedudukan semula. c. Abduksi, yaitu gerak margo vertebralis scapula menjauhi linea mediana posterior. d. Upward rotation/ rotasi kranial, yaitu rotasi ke atas cavitas glenoidalis memutar ke kranial. e. Downward rotation/ rotasi caudal, yaitu kembalinya cavitas glenoidalis pada ke kedudukan semula. f. Protraksi, yaitu gerak scapula ke lateral. g. Retraksi, yaitu gerak scapula ke kedudukan semula. 3. Bidang Transversal horizontal Bidang transversal, yaitu bidang yang membentang dari sisi kanan ke sisi kiri dan dari depan ke belakang. Bidang ini membelah tubuh menjadi bagian superior atas dan bagian inferior bawah. Bidang transversal adalah bidang yang tegak lurus terhadap bidang sagital dan frontal. Gerak yang terdapat pada bidang ini disebut gerak horizontal, atau gerak mengelilingi sumbu/ gerak axial/ gerak anguler atau gerak rotasi. Sumbu geraknya sejalan dengan axis memanjang suatu segmen. Dikenal adanya dua gerak rotasi, yaitu endorotasi gerak titik terventral dari sesuatu segmen menuju ke arah medial dan eksorotasi gerak kembali ke kedudukan semula setelah melakukan gerak endorotasi. Selain gerak dasar tersebut masih dikenal adanya gerak yang lain, yaitu a. Sirkumduksi, yaitu gerak yang menghasilkan bentuk kerucut dengan puncak kerucut terletak pada tempat gerak yang paling sedikit gerakannya. b. Pronasi dan supinasi, yaitu gerak rotasi pada lengan bawah. Pronasi sama dengan endorotasi dan supinasi sama dengan eksorotasi.